Deskripsi
|
:
|
Belukar, menjalar melebar di
permukaan tanah, dengan ketinggian kurang dari 2 m.
|
Daun
|
:
|
Hijau tua mengkilap di bagian
atas, kaku dan tertekuk ke dalam. Unit & Letak: sederhana dan berlawanan.
Bentuk: elip, bulat memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran: panjang 3-4 cm.
|
Bunga
|
:
|
Berbentuk lonceng. Letak: di
ketiak daun. Formasi: berkelompok (3 bunga per kelompok). Daun mahkota: 5,
putih bersih, bagian bawahnya bertangkai panjang. Kelopak bunga: hijau dan
jaraknya agak jauh dari daun mahkota. Benang sari: terjurai sangat panjang jika
dibandingkan dengan mahkota bunganya, warnanya merah keunguan.
|
Buah
|
:
|
Berbentuk bulat telur, warna hijau
hingga kecoklatan, permukaannya seperti kulit, mengkilat dan berdaging.
Ukuran: diameter buah 7-10 mm.
|
Ekologi
|
:
|
Tumbuh subur pada daerah lumpur
kering atau lumpur berpasir di belakang kawasan hutan mangrove, tanaman hias di perumahan.
|
Penyebaran
|
:
|
Kemungkinan di seluruh Indonesia.
Setidaknya tercatat di Aceh, Pulau Nias, Jawa dan Bali.
|
Kelimpahan
|
:
|
|
Manfaat
|
:
|
Daun dapat digunakan sebagai obat menurunkan
demam.
|
Catatan
|
:
|
Thursday, May 12, 2016
Clerodendrum inerme
By:
jendelalestari.blogspot.com
On: 3:26 PM
MANGROVE, Ceriops Decandra
By:
jendelalestari.blogspot.com
On: 2:49 PM
Deskripsi
|
:
|
Pohon atau semak kecil dengan
ketinggian hingga 15 m. Kulit kayu berwarna coklat, jarang berwarna abu-abu
atau putih kotor, permukaan halus, rapuh dan menggelembung di bagian pangkal.
|
Daun
|
:
|
Daun hijau mengkilap. Unit &
Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elipsbulat memanjang. Ujung:
membundar. Ukuran: 3-10 x 1-4,5 cm.
|
Bunga
|
:
|
Bunga mengelompok, menempel dengan
gagang yang pendek, tebal dan bertakik. Letak: di ketiak daun. Formasi:
kelompok (2-4 bunga per kelompok). Daun mahkota: 5; putih dan kecoklatan jika
tua, panjang 2,5-4mm. Kadang berambut halus pada tepinya. Kelopak bunga: 5;
warna hijau, ada lentisel dan berbintil. Benang sari: tangkai benang sari
pendek, sama atau lebih pendek dari kepala sari.
|
Buah
|
:
|
Hipokotil berbentuk silinder,
ujungnya menggelembung tajam dan berbintil, warna hijau hingga coklat. Leher
kotilodon jadi merah tua jika sudah matang/ dewasa. Ukuran: Hipokotil:
panjang 15 cm dan diameter 8-12 mm.
|
Ekologi
|
:
|
Tumbuh tersebar di sepanjang hutan
pasang surut, akan tetapi lebih umum pada bagian daratan dari perairan pasang
surut dan berbatasan dengan tambak pantai. Menyukai substrat pasir atau
lumpur. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.
|
Penyebaran
|
:
|
Dari India hingga Indocina,
Malaysia, Bangka, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Papua New
Guinea, Filipina dan Australia.
|
Kelimpahan
|
:
|
|
Manfaat
|
:
|
Jenis Ceriops memiliki kayu yang
paling tahan/kuat diantara jenis-jenis mangrove lainnya dan digunakan sebagai
bahan bangunan, bantalan rel kereta api, serta pegangan berbagai perkakas
bangunan. Kulit kayu merupakan sumber yang bagus untuk tanin serta bahan pewarna.
|
Catatan
|
:
|
Bentuk dan ukuran daun sangat
beragam bergantung kepada kadar cahaya dan air dimana suatu individu tumbuh.
|
Monday, May 9, 2016
MANGROVE, Cerbera Manghas / Bintaro
By:
jendelalestari.blogspot.com
On: 7:46 PM
Deskripsi
|
:
|
Pohon atau belukar dengan
ketinggian mencapai 20 m. Kulit kayu bercelah, berwarna abu-abu hingga
cokelat, memiliki lentisel dan cairan putih susu. Akar menjalar di permukaan
tanah, tetapi kurang memiliki akar udara dan akar nafas.
|
Daun
|
:
|
Agak gelap, hijau mengkilap di
bagian atas dan hijau pucat di bagian bawah. Unit & Letak: sederhana dan
bersilangan. Bentuk: bulat memanjang atau lanset, seperti daun mangga. Ujung:
meruncing. Ukuran: 10-28 x 2-8 cm.
|
Bunga
|
:
|
Biasanya terdapat 20 –30 bunga
pada setiap tandan. Letak: di ujung cabang. Formasi: berkelompok secara tidak
beraturan. Daun mahkota: 5, putih bersih dengan bagian pusat berwarna jingga
hingga merah muda-merah. Kelopak bunga: 5, putih kehijauan, jaraknya agak
jauh dari daun mahkota. Benang sari: tidak bergagang, menempel pada mulut
tabung. Perpanjangan dari masing-masing benang sari yang berambut dan
berbentuk seperti taji menutupi kerongkongan tabung mahkota bunga.
|
Buah
|
:
|
Berbentuk bulat, hijau hingga hijau
kemerahan, mengkilat dan berdaging. Selintas bentuknya menyerupai buah
mangga. Ukuran: diameter buah 6-8 cm.
|
Ekologi
|
:
|
Tumbuh di hutan rawa pesisir atau
di pantai hingga jauh ke darat (400 m d.p.l), menyukai tanah pasir yang
memiliki sistem pengeringan yang baik, terbuka terhadap udara dari laut serta
tempat yang tidak teratur tergenang oleh pasang surut. Biasanya tumbuh di
bagian tepi daratan dari mangrove.
|
Penyebaran
|
:
|
Kemungkinan di seluruh Indonesia.
Tercatat di Bali, Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Utara, Maluku, Timor dan
Irian Jaya. Tersebar di PNG, Kepulauan Bismarck dan seluruh Kepulauan
Solomon.
|
Kelimpahan
|
:
|
|
Manfaat
|
:
|
Minyak yang diperas dari biji dan
buah mudanya dapat digunakan untuk mengatasi gatal-gatal, reumatik, serta pilek.
Minyak biji dapat digunakan untuk meracuni ikan (di Burma juga digunakan
sebagai insektisida). Kulit kayu dan daun digunakan sebagai obat pencahar.
Kayu digunakan sebagai kayu bakar dan bahan arang. Buah Bintaro mengandung racun Cerberin yang dapat merusak syaraf pusat otak tikus. Letakkan saja buah bintaro di area yang biasa dilalui oleh tikus sehingga dengan sendirinya tikus itu akan pergi. Belakangan ini banyak
dipakai sebagai tanaman hias/peneduh di dalam kompleks perumahan.
|
Catatan
|
:
|
Berpotensi sebagai obat
farmakologi karena pengaruh kardiovaskular-nya.
|
Subscribe to:
Posts (Atom)