Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) ukuran raptor ini memang besar dengan rentang sayap yang lebar. Perawakan burung elang brontok juga tegap dan gagah., dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72.
Memiliki bulu berwarna coklat di bagian atas, putih di sebelah bawah
tubuh dan ekor coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada
sayap dan ekor yang tampak jelas saat terbang. Juga memiliki
coret-coret berwarna hitam yang membujur di leher serta bercak-bercak
kecoklatan di dada.
Ras-ras tertentu memiliki jambul panjang yang tersusun dari empat helai
bulu di belakang kepalanya, sedangkan ras yang lainnya sama sekali atau
nyaris tidak berjambul. Betina serupa dengan yang jantan, hanya bertubuh
agak besar; burung yang muda dengan kepala yang berwarna lebih pucat
dan pola warna yang lebih samar.
Burung elang brontok mempunyai habitat mulai dari padang rumput, hutan, kebun, rawa,hutan dekat perkampungan, bahkan hingga di pinggir perkotaan. Umumnya
hidup di daerah berketinggian di bawah 1.500 m dpl meskipun terkadang
ditemukan juga hingga di ketinggian 2.200 m dpl. Burung ini menyukai berburu di tempat terbuka dan menyerang mangsanya yang berupa reptil, burung, ayam di pedesaan.
Daerah sebaran burung elang brontok cukup luas. Selain di Indonesia
rajawali ini hidup juga di Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja,
India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka,
Thailand, dan Vietnam.
Elang brontok musim berbiak antara bulan April sampai sekitar Agustus atau Oktober. Telur satu butir (jarang dua) berwarna putih dengan bintik kemerah-merahan. Elang Brontok termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan Undang - undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, dan PP No 7 Tahun 1999.
Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan
0 comments:
Post a Comment