Monday, May 9, 2016

Tagged Under: , , , , , , , ,

MANGROVE, Camptostemon Schultzii

  • Share The Gag

  • Deskripsi
    :
    Tumbuhan berkayu lunak, berupa semak atau pohon yang selalu hijau, kadang-kadang memiliki ketinggian hingga 30 m dengan kulit kayu berwarna kuning pucat, coklat atau coklat-keabu-abuan dan memiliki celah/retakan longitudinal dan lentisel serta pangkal batang yang bergalur. Akar tersebar di sepanjang permukaan tanah, dan memiliki akar nafas yang menonjol.

    Daun
    :
    Daun berumbai-rumbai terletak pada akhir cabang, bagian bawah bersisik, bagian atas halus. Unit & Letak: sederhana dan bersilangan. Bentuk: lansetelips. Ujung: membundar, pangkalnya sempit. Ukuran: 6-16 x 2-5 cm.

    Bunga
    :
    Daun mahkota bersisik dan ditutupi oleh rambut pendek berwarna putih. Letak: Di ketiak daun dan cabang. Formasi: bulir. Daun Makhota: putih. Kelopak bunga: seperti cangkir, cuping panjangnya 6 mm. Benang sari: 20.

    Buah
    :
    Buah bundar berbentuk kapsul, bersisik, dan memiliki daun kelopak bunga yang bagian luarnya berurutan dan bersisik. Buah terdiri dari dua biji berbulu padat. Ukuran: panjang buah 1 cm, panjang biji 9mm.

    Ekologi
    :
    Tumbuh lebih baik di pantai berbatu dan terbuka dibandingkan dengan mangrove di mulut sungai. Umumnya tumbuh pada pantai berpasir yang berada pada kisaran areal pasang surut. Mungkin diserbuki oleh serangga dan angin. Berbunga pada bulan Juni sampai Oktober, buah matang pada bulan Oktober sampai Februari (di Australia). Buah dapat disebarkan melalui air (dengan kisaran gelombang sedang), sementara bijinya yang berbulu disebarkan oleh air maupun angin.

    Penyebaran
    :
    Tercatat dari Kalimantan, Maluku, PNG dan Australia Utara.

    Kelimpahan
    :


    Manfaat
    :
    Kayu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas yang cukup kuat.

    Catatan
    :
    Menurut Tomlinson (1986), kulit kayu dari jenis ini bersisik dan tanpa celah/ retakan.


    0 comments:

    Post a Comment