9. Aegiceras Corniculatum Black Manggrove
Deskripsi
|
:
|
Semak atau pohon kecil yang selalu
hijau dan tumbuh lurus dengan ketinggian pohon mencapai 6 m. Akar menjalar di
permukaan tanah. Kulit kayu bagian luar abu-abu hingga coklat kemerahan,
bercelah, serta memiliki sejumlah lentisel.
|
Daun
|
:
|
Daun berkulit, terang, berwarna
hijau mengkilat pada bagian atas dan hijau pucat di bagian bawah, seringkali
bercampur warna agak kemerahan. Kelenjar pembuangan garam terletak pada permukaan
daun dan gagangnya. Unit & Letak: sederhana & bersilangan. Bentuk:
bulat telur terbalik hingga elips. Ujung: membundar. Ukuran: 11 x 7,5 cm.
|
Bunga
|
:
|
Dalam satu tandan terdapat banyak
bunga yang bergantungan seperti lampion, dengan masing-masing tangkai/gagang
bunga panjangnya 8-12 mm. Letak: di ujung tandan/tangkai bunga. Formasi:
payung. Daun Mahkota: 5; putih, ditutupi rambut pendek halus; 5-6 mm. Kelopak
Bunga: 5; putih - hijau.
|
Buah
|
:
|
Buah berwarna hijau hingga merah
jambon (jika sudah matang), permukaan halus, membengkok seperti sabit,. Dalam
buah terdapat satu biji yang membesar dan cepat rontok. Ukuran: panjang 5-7,5
cm dan diameter 0,7 cm.
|
Ekologi
|
:
|
Memiliki toleransi yang tinggi
terhadap salinitas, tanah dan cahaya yang beragam. Mereka umum tumbuh di tepi
daratan daerah mangrove yang tergenang oleh pasang naik yang normal, serta di
bagian tepi dari jalur air yang bersifat payau secara musiman. Perbungaan
terjadi sepanjang tahun, dan kemungkinan diserbuki oleh serangga. Biji tumbuh
secara semi-vivipar, dimana embrio muncul melalui kulit buah ketika buah yang
membesar rontok. Biasanya segera tumbuh sekelompok anakan di bawah pohon
dewasa. Buah dan biji telah teradaptasi dengan baik terhadap penyebaran
melalui air.
|
Penyebaran
|
:
|
Sri Lanka, Malaysia, seluruh
Indonesia, Papua New Guinea, Cina selatan, Australia dan Kepulauan Solomon.
|
Kelimpahan
|
:
|
|
Manfaat
|
:
|
Kulit kayu yang berisi saponin digunakan
untuk racun ikan. Bunga digunakan sebagai hiasan karena wanginya. Kayu untuk
arang. Daun muda dapat dimakan.
|
0 comments:
Post a Comment