Elang Buteo (Buteo buteo) adalah burung pemangsa yang berukuran mencapai 55 cm. Tubuh bagian atas coklat kemerahan gelap; sisi
muka kuning tua, bercoret kemerahan dengan garis kumis coklat berangan
yang terlihat jelas. Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan coretan
tebal kemerahan. Iris kuning sampai coklat, paruh abu-abu dengan ujung
hitam, sera dan kaki kuning
jangkauannya meliputi sebagian besar Eropa dan menyebar ke selatan sampai Asia selatan, timur, dan Asia tenggara. di Indonesia pada musim dingin tercatat di Jawa dan Bali dan diperkirakan sebagai pengembara atau pengunjung musim dingin di Sumatera.
Menyukai daerah pedesaan yang terbuka, terbang tinggi berputar-putar
mengikuti udara panas, atau beristirahat pada cabang-cabang pohon yang
mencolok. Salah satu elang yang secara teratur melayang-layang diam
sambil mengepak-epakan sayapnya. Terbang soaring di daerah terbuka di
dekat hutan untuk mencari mangsa. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan
bertengger di pohon terbuka, melihat sekeliling untuk menentukan lokasi
mangsa. Sebagian besar mangsa ditangkap di atas tanah.
Jenis pakan menyesuaikan kondisi lingkungan dan musim. Makanan utamanya tikus, hamster, dan kelinci. Juga memakan serangga, reptil, amfibi, burung, dan sesekali bangkai hewan.
Mulai berkembang biak dari bulan Maret-Mei. Sarang biasanya dibuat pada pohon yang besar di dekat tepian hutan. Setiap pasangan memiliki lebih dari satu sarang, kadang menggunakan sarang dari burung raptor lain. Umumnya telur 2-4 butir yang dierami selama 35-39 hari, terutama oleh betina, sedangkan jantan lebih banyak bertugas mencari makan. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang usia 50-60 hari. Burung tertua yang pernah tercatat berusia lebih dari 25 tahun.
Jenis pakan menyesuaikan kondisi lingkungan dan musim. Makanan utamanya tikus, hamster, dan kelinci. Juga memakan serangga, reptil, amfibi, burung, dan sesekali bangkai hewan.
Mulai berkembang biak dari bulan Maret-Mei. Sarang biasanya dibuat pada pohon yang besar di dekat tepian hutan. Setiap pasangan memiliki lebih dari satu sarang, kadang menggunakan sarang dari burung raptor lain. Umumnya telur 2-4 butir yang dierami selama 35-39 hari, terutama oleh betina, sedangkan jantan lebih banyak bertugas mencari makan. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang usia 50-60 hari. Burung tertua yang pernah tercatat berusia lebih dari 25 tahun.
0 comments:
Post a Comment