Sunday, June 19, 2016

Tagged Under: ,

Elang Bondol (Haliastur indus)

  • Share The Gag
  • Elang Bondol Dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama Haliastur indus, burung ini di katagorikan hewan pemangsa, habitatnya di rawa, danau, dan laut. Elang bondol berkurang sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.
    penyebarannya meliputi India, Cina selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia, penyebaran nya ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.

    Berdasarkan hasil penelitian, elang ini mempunyai musim kawin pada bulan November – Desember, berkembang biak pada bulan Januari - Agustus dan Mei - Juli. Telur dierami selama 28 - 35 hari. Setelah menetas, anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang pada umur 40 - 56 hari, kemudian menjadi dewasa mandiri setelah umur 100 – 116 hari.  





    Burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan. Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa yang lebih besar seperti Elang Laut Perut Putih untuk merebut makanan. Elang ini termasuk hewan dilindungi di indonesia.Namun Satwa-satwa yang dilindungi ini dipasaran masih sering ditemukan, karena ada pehobi dan ada permintaan yang kita pikir tidak masuk akal.

     Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan

    0 comments:

    Post a Comment