Thursday, June 23, 2016

ELANG HITAM / Black Eagle (Ictinaetus malaiensis)

  • Share The Gag
  • Elang Hitam salah satu dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota marga ictinaetus   Dinamai demikian dikarenakan warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam. Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam yang berukuran besar,dan elang hitam dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 CM,Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama.Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas

    Elang hitam menyebar luas mulai dari India, Srilangka , Asia tenggara, dan di Indonesia Sumatera, sulawesi, Maluku,dan Sunda besar.Burung ini hidup memencar di dataran rendah, hutan perbukitan hingga wilayah yang bergunung-gunung pada ketinggian sekitar 1.400 m (di Jawa hingga sekitar 3.000 m) dpl.

    Memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan terutama telur, elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang. Melayang indah, burung ini kerap teramati terbang berpasangan di sisi bukit atau lereng gunung yang berhutan. Dengan tangkas dan mudah elang ini terbang keluar masuk dan di sela-sela tajuk pepohonan. Cakarnya yang tajam terspesialisasi untuk menyambar dan mencengkeram mengsanya dengan efektif.

    Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan. Musim berbiak April-Agustus.
    Sebagai burung pemangsa, elang hitam menduduki puncak rantai makanan dalam ekosistemnya. Meskipun populasinya masih terbilang banyak, burung ini menyebar terbatas di wilayah-wilayah yang berhutan. Elang hitam dilindungi oleh undang-undang RI.

    Tuesday, June 21, 2016

    ELANG GUNUNG / BLYTH’S HAWK EAGLE ( spizaetus alboniger)

  • Share The Gag
  • Elang Gunung ( spizaetus alboniger)  merupakan burung pemangsa  sama seperti burung elang lainnya.Tubuh berukuran  agak kecil (52 cm) di bandingkan dengan jenis elang lainnya.
     

    Berwarna hitam dan putih. Jambul panjang, ekor bergaris lebar. Dada bercoret-coret memanjang, perut bergaris melintang rapat, nyaris hitam pada beberapa individu. Tenggorokan putih dengan strip hitam di tengahnya. Bagian bawah bergaris tebal, terdapat satu garis putih lebar pada ekor yang hitam. Remaja: bagian atas coklat dan bersisik kuning tua, kepala berwarna pucat, bagian bawah kuning tua bergaris coklat, ekor bergaris-garis, Iris kuning, paruh abu-abu, dan kaki kuning.

    Berbiak di wilayah yang luas di kawasan Semenanjung Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan.Tidak umum di hutan primer, hutan tebangan, pinggir hutan, perbukitan, dan pegunungan dengan rentang ketinggian mencapai 300-1200 m.dpl. Biasanya burung elang gunung memangsa hewan kecil seperti Kadal, mamalia, kelelawar, burung dan ayam, namun kebanyakan berburu di ranting pepohonan.

    Berkembang biak  pada bulan  Juli - November dan resiko keselamatan tergolong rendah di akibatkan oleh faktor iklim di Indonesia,dari bulan November biasanya musim hujan dan angin kencang, biasanya anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang setelah 4 bulan dan burung ini bertelur hanya satu butir. Burung elang gunung  terdaftar merah IUCN : Resiko Rendah.

    Monday, June 20, 2016

    Elang Flores / Flores Hawk Eagle (Nisaetus floris)

  • Share The Gag
  • Elang Flores  merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia.Elang flores dalam bahasa inggris dikenal sebagai Flores Hawk Eagle. Dalam bahasa ilmiah (latin)  dulu dikenal sebagai Spizaetus floris.Namun saat ini  Nama resmi genus Elang Flores  berubah dari Spizaetus menjadi Nisaetus. Sehingga nama latin hewan ini yang resmi   adalah Nisaetus floris.

    Elang flores yang merupakan  merupakan raptor (burung pemangsa) endemik Nusa Tenggara yang hanya dapat ditemukan di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca.dan kini menjadi raptor yang paling terancam kepunahan.
     

    Elang flores  semula dikelompokkan sebagai anak jenis (subspesies) dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus).Burung ini biasa mendiami hutan-hutan dataran rendah dan hutan submontana sampai ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut (m. dpl).

    Tubuh elang flores berwarna coklat kehitam-hitaman. Sedangkan dada dan perut raptor endemik flores ini ditumbuhi bulu berwarna putih dengan corak tipis berwarna coklat kemerahan. Ekor elang flores berwarna coklat yang memiliki garis gelap sejumlah enam. Sedangkan kaki burung endemik ini berwarna putih.  Mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh dewasa berukuran sekitar 55 cm. pada bagian kepala berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota.


    Populasi raptor endemik flores ini di alam bebas diperkirakan tidak lebih dari 250 ekor individu dewasa (IUCN Redlist, 2005). Lantaran sedikitnya jumlah individu dan persebaran populasinya yang sempit maka elang flores langsung ditetapkan sebagai salah satu spesies burung dengan status konservasi “kritis” (Critically Endangered) sejak pertama kali raptor endemik ini berstatus sebagai spesies tersendiri yang terpisah dari elang brontok.

    Elang Emas / Golden Eagle (Aquila chrysaetos)

  • Share The Gag
  • Elang Emas (Aquila chrysaetos) adalah salah satu burung pemangsa, Elang emas diberi senjata yang hanya dimiliki oleh karnivora dan tentunya berfungsi untuk dapat membunuh dengan efektif. Bangsa elang memiliki kelopak mata yang dapat tertutup saat tidur. Untuk berkedip, mereka memiliki kelopak dalam yang transparan agar mata mereka tetap bersih dan mampu melihat saat terbang. Pandangan mata elang juga berwarna seperti kita dengan ketajaman empat kali lebih baik. Seekor elang dapat melihat kelinci dari jarak 1.5 km. Ini artinya seekor elang yang sedang terbang di ketinggian 300 meter dapat melihat dengan jelas seekor mangsa di wilayah seluas hampir 4.5 km persegi dari lokasinya terbang.
    GOLDEN EAGLE
    Paruh elang berbentuk sedemikian rupa dengan fungsi untuk mencabik daging dalam ukuran kecil.Pada kebudayaan populer, burung ini menjadi lambang nasional Meksiko dan Mesir dan banyak negara- negara lain. Elang emas adalah salah satu burung elang yang berada di Belahan Utara. Seperti semua elang, elang ini masuk kedalam famili Accipitridae. Elang ini menyebar di Amerika Utara dan sebagian Afrika. Lokasi dengan jumlah sarang terbanyak dari burung ini terdapat di Southern Alameda County, California.

    Elang Emas berwarna coklat tua, dengan corak keemasan di bagian kepala dan leher. Burung ini berukuran cukup besar dengan rentang sayap yang dapat mencapai lebih dari 2 meter dan panjang tubuh sekitar 1 meter.

    Cakarnyapun berbentuk melengkung dengan fungsi untuk mencengkeram mangsanya, sedangkan kaki dan sayapnya sedemikian kuat untuk dapat membawa beban mangsa sambil terbang kembali ke sarang. Elang emas memiliki daerah perburuan seluas sekitar 155 km persegi. 

    Biasanya bersarang di tempat tinggi seperti tebing, pohon, atau bangunan buatan manusia seperti tiang telepon dan berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 1 meter yang biasanya akan digunakan selama bertahun-tahun untuk membesarkan beberapa generasi.
     
    Elang betina biasanya bertelur satu sampai empat butir, dan bersama sang jantan akan mengerami telur selama 40 sampai 45 hari secara bergantian untuk mencari makanan. Setelah menetas, biasanya satu atau dua anak akan bertahan dan selama 50 hari akan diberi makan oleh induknya sebelum akhirnya bisa terbang dan berburu sendiri.

    Elang Buteo (Buteo buteo)

  • Share The Gag
  • Elang Buteo (Buteo buteo) adalah burung pemangsa yang berukuran mencapai 55 cm. Tubuh bagian atas coklat kemerahan gelap; sisi muka kuning tua, bercoret kemerahan dengan garis kumis coklat berangan yang terlihat jelas. Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan coretan tebal kemerahan. Iris kuning sampai coklat, paruh abu-abu dengan ujung hitam, sera dan kaki kuning
    jangkauannya meliputi sebagian besar Eropa dan menyebar ke selatan sampai Asia selatan, timur, dan Asia tenggara. di Indonesia pada musim dingin tercatat di Jawa dan Bali dan diperkirakan sebagai pengembara atau pengunjung musim dingin di Sumatera.
    Menyukai daerah pedesaan yang terbuka, terbang tinggi berputar-putar mengikuti udara panas, atau beristirahat pada cabang-cabang pohon yang mencolok. Salah satu elang yang secara teratur melayang-layang diam sambil mengepak-epakan sayapnya. Terbang soaring di daerah terbuka di dekat hutan untuk mencari mangsa. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan bertengger di pohon terbuka, melihat sekeliling untuk menentukan lokasi mangsa. Sebagian besar mangsa ditangkap di atas tanah.
    Jenis pakan menyesuaikan kondisi lingkungan dan musim. Makanan utamanya tikus, hamster, dan kelinci. Juga memakan serangga, reptil, amfibi, burung, dan sesekali bangkai hewan.
    Mulai berkembang biak dari bulan Maret-Mei. Sarang biasanya dibuat pada pohon yang besar di dekat tepian hutan. Setiap pasangan memiliki lebih dari satu sarang, kadang menggunakan sarang dari burung raptor lain. Umumnya telur 2-4 butir yang dierami selama 35-39 hari, terutama oleh betina, sedangkan jantan lebih banyak bertugas mencari makan. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang usia 50-60 hari. Burung tertua yang pernah tercatat berusia lebih dari 25 tahun.

    Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus)

  • Share The Gag

  • Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) ukuran raptor ini memang besar dengan rentang sayap yang lebar. Perawakan burung elang brontok juga tegap dan gagah., dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72.
    Memiliki bulu berwarna coklat di bagian atas, putih di sebelah bawah tubuh dan ekor coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada sayap dan ekor yang tampak jelas saat terbang. Juga memiliki coret-coret berwarna hitam yang membujur di leher serta bercak-bercak kecoklatan di dada.
    Ras-ras tertentu memiliki jambul panjang yang tersusun dari empat helai bulu di belakang kepalanya, sedangkan ras yang lainnya sama sekali atau nyaris tidak berjambul. Betina serupa dengan yang jantan, hanya bertubuh agak besar; burung yang muda dengan kepala yang berwarna lebih pucat dan pola warna yang lebih samar.
    Burung elang brontok mempunyai habitat mulai dari padang rumput, hutan, kebun, rawa,hutan dekat perkampungan, bahkan hingga di pinggir perkotaan. Umumnya hidup di daerah berketinggian di bawah 1.500 m dpl meskipun terkadang ditemukan juga hingga di ketinggian 2.200 m dpl. Burung ini menyukai berburu di tempat terbuka dan menyerang mangsanya yang berupa reptil, burung, ayam di pedesaan.
    Daerah sebaran burung elang brontok cukup luas. Selain di Indonesia rajawali ini hidup juga di Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
    Elang brontok musim berbiak antara bulan April sampai sekitar Agustus atau Oktober. Telur satu butir (jarang dua) berwarna putih dengan bintik kemerah-merahan. Elang Brontok termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan Undang - undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, dan PP No 7 Tahun 1999.

    Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan

    Sunday, June 19, 2016

    Elang Bondol (Haliastur indus)

  • Share The Gag
  • Elang Bondol Dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama Haliastur indus, burung ini di katagorikan hewan pemangsa, habitatnya di rawa, danau, dan laut. Elang bondol berkurang sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.
    penyebarannya meliputi India, Cina selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia, penyebaran nya ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.

    Berdasarkan hasil penelitian, elang ini mempunyai musim kawin pada bulan November – Desember, berkembang biak pada bulan Januari - Agustus dan Mei - Juli. Telur dierami selama 28 - 35 hari. Setelah menetas, anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang pada umur 40 - 56 hari, kemudian menjadi dewasa mandiri setelah umur 100 – 116 hari.  





    Burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan. Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa yang lebih besar seperti Elang Laut Perut Putih untuk merebut makanan. Elang ini termasuk hewan dilindungi di indonesia.Namun Satwa-satwa yang dilindungi ini dipasaran masih sering ditemukan, karena ada pehobi dan ada permintaan yang kita pikir tidak masuk akal.

     Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan

    Saturday, June 18, 2016

    Elang Dan Jenis - Jenisnya

  • Share The Gag

  • Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh indonesia Dalam bahasa inggris eagle atau elang merujuk pada burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus aquila.
    Elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Sebagai burung, elang berkembang biak dengan cara bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang yang dibuatnya. Ia menjaga anaknya sampai mampu terbang.
    Elang merupakan hewan pemangsa,makanan utamanya seperti Ayam.burung, Ikan ,tikus, kadal, tupai, dan serangga tergantung ukurannya.Paruh elang tidak bergigi tetapi melengkung dan kuat untuk mengoyak daging mangsanya. Burung ini juga mempunyai sepasang kaki yang kuat dan kuku yang tajam dan melengkung untuk mencengkeram mangsa serta daya penglihatan yang tajam untuk memburu mangsa dari jarak jauh tak terkira. karena rata-rata kecepatan terbang elang di udara sekitar 300 km / jam, hal ini akan dilakukan ketika elang sedang memburu mangsa. Ketika musim migrasi tiba, seekor elang sanggup berpindah tempat hingga ke berbagai belahan dunia.
    Burung elang termasuk ke dalam binatang yang setia, kebanyakan elang hanya memiliki 1 pasanan atau monogamy. Ketika pasangannya mati maka pasangannya akan kawin lagi. Elang juga termasuk ke dalam binatang yang sulit berkembang biak, dia hanya akan tertelur 1 tahun sekali, jika semua kondisinya memungkinkan.
    Usia hidup elang memang cukup panjang, yaitu sekitar 70 tahun. Akan tetapi ketika seekor elang beranjak tua, maka aktifitas di udara banyak berkurang. Salah satu contoh tetika seekor elang memasuki usia tua adalah kerontokan pada bulunya.Hal ini akan terjadi ketika memasuki usia 40 tahun. Selain itu paruhnya akan semakin menukik ke bawah, bahkan hingga menyentuh dada. Sayapnya yang kuat perlahan sulit untuk dikepakkan.
    Burung elang dapat melakukan tranformasi untuk menghindari kematian, yaitu dengan berusaha untuk terbang ke puncak gunung dan membuat sarang.
    Disana dia akan mulai bertransformasi selama 150 hari, dengan cara yang menyakitkan, dimulai dari mematukan paruhnya hingga patah, untuk kemudian tumbuh lagi, mencabut cakar, dan bulu-bulunya. 5 bulan kemudian dia dapat terbang seperti sedia kala.

    Jenis - Jenis Elang di Negeri Kita

    1. Elang Bondol
    2. Elang Brontok
    3. Elang Buteo
    4. Elang Emas
    5. Elang Flores
    6. Elang Gunung
    7. Garuda
    8. Elang Hitam
    9. Elang Ikan Kecil
    10. Elang Ikan Kepala Abu 
    11. Elang Jawa
    12. Elang Laut Perut putih
    13. Elang Perut Karat
    14. Elang Paria
    15. Rajawali Kuskus
    16. Rajawali Tutul
    17. Elang Sulawesi 
    18. Elang Tikus
    19. Elang Ular Bido
    20. Elang Ular Jari Pendek
    21. Elang Wallace

     Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan

    Burung Madu Dan Jenis - Jenisnya.

  • Share The Gag
  • Burung Madu

     
    Burung madu / kolibri salah satu burung yang mengagumkan, baik dari suara kolibri maupun warna serta bentuk tubuh yang dimiliki. Segala keindahan yang dimiliki burung yang bewarna-warni tersebut tentunya sudah sangat dikenal baik banyak masyarakat. Disamping mempunyai suara dan perawakan, ada beberapa keistimewaan lain dari burung yang sifatnya sangat dikagumi banyak masyarakat. Baik itu jenis Wulung, Kelapa, Ninja dan Sepah Raja dikenal sebagai burung yang mampu melakukan penyerbukan alami terhadap aneka tumbuhan dan pepohonan di alam.Wilayah penyebaran burung kolibri sendiri hampir tersebar luas di seluruh belahan dunia, paling banyak bisa ditemui di hutan-hutan Amazon, Amerika Selatan. Menurut laporan terdapat lebih dari 300 spesies burung kolibri yang hidup di benua latin tersebut. Di Indonesia sendiri hanya ada beberapa jenis yang masih hidup dan dilindungi. 
    Jenis - Jenis burung Madu
     
    1. Kolibri Sepah Raja (Aethopyga Siparaja)


    Salah satunya adalah Kolibri Sepah Raja. Sesuai dengan nama yang disandangnya, saat di habitat asli burung ini sering terlihat bertengger di pepohonan dadap atau cangkring Mereka adalah burung madu, si penyerbuk bunga yang cantik nan jelita termasuk dalam famili nectarinidae. Selain itu burung ini juga kerap terlihat bertengger di pohon-pohon berbunga, burung madu yang bernama latin Aethopyga Siparaja mempunyai ciri warna ungu pada bagian dahinya. Sementara itu, baik punggung, dada dan leher bewarna merah menyala. Ukuran tubuh burung pemakan nektar dan serangga ini bisa tumbuh sampai 13 cm. Saat masa reproduksi ia akan membentuk sarang menyerupai kantung yang menggantung di atas gundukan tanah yang berada tepi-tepi hutan dan berbagai semak belukar. Di Tanah Air sendiri wilayah penyebaranya meliputi Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.

    2. Kolibri Ninja / Konin (Nectarinia Calcostetha)

    Jenis kolibri ninja sendiri terdapat dalam 3 jenis, 2 diantaranya ialah Kolibri dada hitam dan King Konin. Selain mempunyai tingkah laku khas saat berkicau yakni Ngobra, Kolibri Ninja atau konin juga terkenal dengan warna tubuh indah yang dimilikinya. Burung pemakan nektar, madu dan berbagai serangga kecil ini juga mempunyai ciri khas pada bagian dadanya. Bisa Anda lihat, terdapat tiga macam kombinasi warna bulu indah mulai dari biru tua, kuning dan merah menyala. Di habitat asli, burung yang bernama latin Nectarinia Calcostetha ini  Bukan karena populasinya di alam liar menipis, apalagi di ambang kepunahan, melainkan karena spesies burung yang termasuk dalam keluarga Nectariniidae sangat berperan dalam penyerbukan alami di hutan-hutan atau areal perkebunan. Tanpa kehadiran mereka, keseimbangan ekosistem di kawasan hutan dan perkebunan bisa terganggu.. Wilayah penyebaranya paling yang ada di Indonesia sendiri meliputi Jawa, Kalimantan dan Sumatra.

    3. Kolibri Kelapa / Manggar (Anthreptes Malacensis)



    Burung yang bernama latin Anthreptes Malacensis ini mempunyai ciri khas warna bulu yang juga mudah dikenali. Dahi dan punggunga bewarna hijau terang, sayap kecoklatan dan tubuh bagian bawahnya bewarna kuning menyala. Di alam liar Kolibri Kelapa atau Manggar ini sering terlihat di hutan-hutan mangrove, kebun kelapa dan pekarangan terbuka untuk mencari makanan berbagai serangga kecil, nektar bunga sepatu dan buah-buahan. Burung ini sangat agresif dan berani mengusir burung madu lainnya. Saat memasuki masa reproduksi ia biasanya akan membentuk sarang bergantung berbentuk kantung yang terbuat rerumputan.Saat menginjak usia dewasa ukuran tubuhnya bisa tumbuh sampai 13 cm. Wilayah penyebaran di seluruh Indonesia.

    4. Kolibri Wulung / Kaca (Anthreptes Singalensis)
    Kolibri Wulung adalah salah satu jenis burung pemakan nektar yang tidak kalah eksotis. Bagaimana tidak, burung yang juga dikenal dengan nama kolibri kaca dan muncang ini mempunyai ciri khas warna oranye di leher hingga dada dan warna kuning pada bagian perut sampai pantat. Selain itu, dahi dan punggunya mempunyai motif warna hijau tua mengkilap. Di alam liar ia sering terlihat di tepi-tepi hutan cemara dan perkebunan kelapa untuk mencari makanan berupa serangga, ulat dan bunga nektar. Sama dengan sejenisnya, di habitat aslinya burung yang juga kerap disebut kolibri belukar ini juga akan membentuk sarang berbentuk kantung yang bergantung di ranting-ranting semak untuk bisa mengeluarkan 1-2 butir telur. Wilayah penyebaran paling banyak terdapat di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra.


    Source: jenis jenis kolibri dan gambarnya, wikipidia.



    Friday, June 17, 2016

    Burung Alap - Alap Dan Jenis- Jenisnya

  • Share The Gag
  • Burung Alap - Alap

    Burung Alap-Alap merupakan burung pemangsa dari anggota keluarga Falconidae. Burung Alap-alap memiliki sayap yang lebih runcing dan sempit, paruh lebih melengkung dan pendek, gaya terbang yang cepat, iris mata yang gelap dan kepala yang membulat. Dalam Bahasa Inggris, Alap-alap biasa disebut dengan Falcon, Caracara atau Kestrel.Penglihatan mencapai 2,6 kali lebih akurat daripada penglihatan manusia, alap-alap juga mampu terbang secara akrobatis. 
    Burung Alap- alap juga salah satu burung yang mengikuti olahraga tertua di dunia yang telah dipraktikkan pertama kali di Timur Tengah sejak abad ke-8 SM. Selanjutnya, tradisi ini berkembang di Eropa khususnya dalam kelompok bangsawan di abad pertengahan. Pada saat itu, setiap kelas sosial diberikan jenis burung pemangsa tertentu guna dilepaskan sebagai simbol kedudukan. Raja menerbangkan gyrfalcon dan budak menerbangkan goshawk.Di Asia,  Burung Alap - Alap berkembang di Timur Tengah, Asia Tengah, Mongolia, Korea, Cina dan Jepang.Di Korea dimulai sejak zaman Tiga Kerajaan (57 SM-668) dan selanjutnya diperkenalkan ke Cina dan Jepang. Di Jepang, aktivitas ini dinamakanTakagari. Mulai abad ke-17 olahraga falconry menurun kepopulerannya setelah senapan ditemukan dan lahan-lahan banyak dibuka untuk kegiatan pertanian. Pada saat ini, kegiatan falconry hanya sedikit dipraktikkan manusia, terbatas pada kelompok-kelompok dan asosiasi hawking saja. Di Korea Selatan, bahkan hanya dua orang ahli falconry tradisional (maesanyang) saja yang tersisa. Sejumlah catatan kuat menuliskan bahwa falconry sudah dikenal sejak 4.000 tahun lalu di Asia Tengah dan Persia dan oleh orang-orang Arab, setidaknya sejak 18 abad silam. Orang-orang yang melatih elang untuk raja, para falconers, sangat dihormati. Mereka memegang hak istimewa tertentu, dan manfaat yang sangat baik jika, ketika berburu, bangau, sejenis burung atau crane tertangkap. Burung-burung ini dianggap yang terbaik membunuh.
    Oleh karena itu Alap-alap  digunakan  manusia sebagai penjaga sawah. mereka sangat membantu para petani dalam memangsa tikus sawah dan burung- burung yang pemakan padi.

    Jenis - Jenis Burung Alap Alap

    1.   Alap - Alap Capung (Microhierax fringillarius)

    Alap Alap jenis capung memiliki paruh, darah yang panas dan juga berkembang biak secara bertelur. Alap Alap Capung merupakan burung karnivora terkecil di dunia. Asia Tenggara merupakan habitat Alap Alap Capung. Umumnya, alap alap capung memiliki ukuran 15 cm dengan berat 35 gram.
    Hidup di tepi hutan, kebun dan persawahan sampai ketinggian 1000m. Menangkap capung, kupu-kupu dan serangga lainnya dari tempat bertengger bergerak menukik cepat, setelah tertangkap kemudian kembali ke tempat bertengger. Bersarang pada lubang pohon, materi sarang tersusun atas pecahan kayu lapuk serta sayap capung. Berbiak pada bulan November-Desember, jumlah telur 2-5 butir yang berwarna krem berbercak gelap-terang.

    2.   Alap - Alap Sapi (Falco Moluccensis)



    Alap-Alap Sapi memiliki nama latin Falco moluccensis. Mereka adalah spesies burung yang merupakan bagian dari keluarga Falconidae, dari genus Falco.
    Alap-alap Sapi merupakan burung karnivora. Mangsa mereka adalah mamalia kecil seperti kodok, kadal, burung, kelelawar, ataupun serangga. Habitat alap-alap sapi adalah semua ketinggian, termasuk di dalamnya daerah perkotaan.
    Ukuran tubuh alap-alap sapi kira-kira sepanjang 30 cm. Ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuh jantannya.
    Alap-alap sapi jantan memiliki tubuh bagian atas berwarna coklat gelap, mahkota dan tubuh bagian atas berwarna kekuningan, bergaris serta memiliki bintik hitam tebal. Tubuh bagian bawah berwarna kuning suram dengan coretan hitam tebal. Bulu ekor berwarna abu-abu kebiruan dengan ujung putih dan garis lebar hitam di sub-terminal. 
    Alap-alap sapi betina  memiliki garis tebal di bagian ekornya, Irisnya berwarna cokelat, memiliki paruh yang berwarna abu-abu kebiruan, ujung hitam, serta tungkai dan kakinya berwarna kuning. 
     

    3.   Alap - Alap Macan (Falco Severus)

    Alap Alap Macan memiliki ukuran tubuh yang tergolong kecil, hanya 25 cm. berwarna merah karat dan hitam, sayap panjang. Kepala dan tubuh bagian atas abu-abu gelap dengan corak kebiruan. Tubuh bagian bawah coklat berangan, dagu kuning. Burung muda dada merah karat bercoret hitam. Remaja: dada merah karat bercoret hitam.
    Iris Coklat, paruh abu-abu dengan sera kuning, kaki kuning. Burung ini hadir di daerah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Papua, Maluku dan Bali.

    4.   Alap - Alap Kawah (Falco Peregrinus)

     
     
    Alap alap kawah merupakan salah satu alap alap yang berukuran besar, panjangnya sekitar 50 cm. Alap alap kawah merupakan salah satu mahkluk tercepat di dunia, kecepatannya bisa mencapai 320 Km/jam saat mencari mangsa. 
    Dewasa: mahkota dan pipi kehitaman atau dengan garis hitam, tubuh bagian atas abu-abu gelap, berrbintik, dan bergaris hitam. Tubuh bagian bawahnya putih, dengan coretan hitam pada dada serta garis-garis halus hitam menyilang pada perut, paha, dan ekor bagian bawah. Betina: ukuran lebih besar, remaja: lebih coklat dan ada coretan pada perut. Perbedaan ras didasarkan pada kegelapan warna. Perbedaa dengan Elang kelelawar ketika terbang adalah warna tubuh bagian bawah lebih pucat dan sayap kurang runcing.Iris hitam, paruh abu-abu dengan sera kuning, tungkai dan kaki kuning.
     
    Source : Buku dan Artikel dengan sedikit perubahan